Tuesday, November 15, 2011

Mengenal Penyakit : HERNIA

Hernia (burut) terjadi bila sebuah organ menerobos keluar melalui titik lemah atau robekan rongga yang menampungnya.

Berikut adalah beberapa jenis hernia menurut letaknya:
  • Hernia hiatal adalah keadaan di mana kerongkongan (paip tenggorokan) turun, melewati diafragma melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada (toraks).
  • Hernia epigastrik terjadi di antara pusat dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah perut. Hernia epigastrik biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di bagian dinding perut yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama kali ditemukan.
  • Hernia umbilikal berkembang di dalam dan sekitar umbilikus (pusar) yang disebabkan bukaan pada dinding perut, yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. Orang jawa sering menyebutnya “wudel bodong”. Jika kecil (kurang dari satu centimeter), hernia jenis ini biasanya menutup secara bertahap sebelum usia 2 tahun.
  • Hernia inguinalis adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan atau skrotum. Orang awam biasa menyebutnya “turun bero” atau “hernia”. Hernia inguinalis terjadi ketika dinding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke bawah melalui celah. Jika Anda merasa ada benjolan di bawah perut yang lembut, kecil, dan mungkin sedikit nyeri dan bengkak, Anda mungkin terkena hernia ini. Hernia type ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
  • Hernia femoralis muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Type ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada lelaki.
  • Hernia insisional dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusat yang terjadi ketika otot sekitar pusat tidak menutup sepenuhnya.
  • Hernia nukleus pulposi (HNP) adalah hernia yang melibatkan cakram tulang belakang. Di antara setiap tulang belakang ada diskus intervertebralis yang menyerap goncangan cakram dan meningkatkan elastisitas dan mobiliti tulang belakang. Karena aktiviti dan usia, terjadi herniasi diskus intervertebralis yang menyebabkan saraf terjepit (sciatica). HNP umumnya terjadi di punggung bawah pada tiga vertebra lumbar bawah.
Pengubatan

Benjolan hernia mungkin dapat didorong kembali, namun sewaktu-waktu akan keluar lagi. Benjolan itu biasanya lebih nyata ketika tekanan intra-abdomen meningkat seperti saat mengangkat beban, membungkuk dan batuk. Hernia yang tidak parah umumnya tidak memerlukan pembedahan. Kebanyakan hernia di perut boleh didorong kembali ke rongga perut. Dengan istirahat dan terapi fisik sekitar 75% hernia hilang sendiri.

Pada keadaan yang lebih parah, hernia dapat menyebabkan darurat medis bila jaringan yang terjebak dalam kantung kehilangan bekalan darah dan mati (mengakibatkan gangren). Dalam hal ini harus segera dilakukan pembedahan. Setelah pembedahan, biasanya jarang sekali terjadi muncul semula (hanya 1-3%).

Pencegahan

Langkah pertama untuk mencegah hernia adalah  mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul akibat kelainan bawaan dan kesan penuaan tidak dapat dicegah. Hernia boleh muncul bila otot dinding tipis  yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan tekanan melebihi kapasitinya.
  • Gunakan teknik mengangkat yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda, untuk mengangkat. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan kegiatan mengangkat berat.
  • Sampaikan kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diubati oleh dokter Anda.
  • Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
  • Hindari sembelit dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila “kebelet”
  • Berolahraga secara teratur.
  • Berhentilah merokok. Oksigenasi buruk  akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan otot dan kelemahan otot yang menjadi sasaran utama perkembangan hernia.
http://yusufsila2011.weebly.com/1/post/2011/03/mengenal-penyakit-hernia.html

    No comments: